Coca adalah tanaman dalam keluarga Erythroxylaceae, asli barat laut Amerika Selatan. Tanaman ini memainkan peranan penting dalam budaya tradisional Andes. Daun koka mengandung kokain alkaloid, dasar dari obat kokain, yang merupakan stimulan kuat.
Coca tidak sama dengan kakao yang juga di Amerika Selatan dari mana cokelat dibuat. Ini adalah semak berduri hitam, dan tumbuh hingga ketinggian 2-3 m (7-10 kaki). Cabang-cabangnya lurus, dan daunnya, tipis, hijau, gelap, lonjong, dan runcing di ujungnya.
Daun juga memiliki ciri khusus yang dikelilingi oleh dua garis lengkung memanjang, satu garis di sisi lain daun, dan yang paling jelas di bawah daun. Bunganya kecil, dan tersusun dalam kelompok kecil pada tangkai pendek.
Mahkota terdiri dari lima kelopak kuning dan putih, putik berbentuk hati, dan putik terdiri dari tiga karpel yang bersatu membentuk tiga ovarium. Bunganya berubah menjadi buah beri merah. Daunnya terkadang dimakan oleh larva ulat Eloria noyesi.
Saat dikunyah seperti mengunyah sirih, lama kelamaan menimbulkan sensasi segar. Dengan mengandung kokain, daun koka merupakan narkotika yang paling berbahaya. Di Indonesia, kokain adalah golongan obat golongan I (narkotika, zat adiktif, dan psikotropika).
Apa Saja Efek Kokain bagi Tubuh?
Efek kokain bisa membahayakan tubuh, selain itu efek buruk kokain mengganggu kesehatan fisik dan mental. Kokain dapat mengganggu zat kimia otak yaitu dopamin, efek ini menimbulkan sensasi euforia ketika pengguna menggunakan kokain, namun ada efek samping lain pada otak yaitu meningkatkan resiko kejang, stroke, dan gangguan gerak tubuh seperti tremor.
Bahkan kokain dapat menyebabkan seseorang mengalami koma. Ketika seseorang berhenti menggunakan kokain maka akan mendapatkan efek yang dapat menyebabkan gangguan jiwa dan orang tersebut akan mengalami perubahan mood, depresi, bahkan berujung pada kekerasan.
Kokain juga dapat menyebabkan serangan jantung dan gangguan irama jantung yang mematikan, penggunaan kokain dapat mempersempit pembuluh darah ke usus, yang dapat menyebabkan borok dan kebocoran pada lambung atau usus.
Sedangkan untuk indera penciuman, aktivitas menghirup kokain merusak dinding hidung, hidung akan berair dalam waktu lama hingga indra penciuman hilang. Sementara itu, penggunaan rokok kokain dapat membuat paru-paru teriritasi, rentan terhadap infeksi, bahkan paru-paru menjadi rusak permanen.
Bahkan kokain juga menyebabkan gagal ginjal mendadak. Dalam jangka panjang, kokain akan menyebabkan kerusakan ginjal. Juga bagi ibu hamil, kokain dapat menyebabkan kelainan perkembangan otak hingga kematian saat bayi lahir.
Kemudian efek kokain yang paling berbahaya adalah menyebabkan kematian mendadak. Kematian mendadak dapat terjadi karena serangan jantung, henti napas, kejang, dan bahkan koma. Ini dapat terjadi ketika pecandu menggunakan kokain dan alkohol bersama-sama, jika tidak, penggunaan yang berlebihan atau overdosis dapat menyebabkan kematian.
Dengan mengikuti rehabilitasi narkoba, penyalahguna bisa mendapatkan kesempatan pemulihan yang lebih baik. Rehabilitasi narkoba sendiri merupakan proses pemulihan seseorang untuk kembali ke keadaan semula dan menghilangkan efek ketergantungan. Rehabilitasi Narkoba sendiri meliputi tindakan dalam rangka memulihkan nama baik seseorang, berdasarkan Undang-Undang Presiden Republik Indonesia berhak memberikan grasi dan rehabilitasi.
Untuk Rehabilitasi Narkoba Anda bisa langsung mengunjungi Rehabilitasi Narkoba gratis di Jakarta untuk program pemulihan. Rehabilitasi Narkoba di Bogor dengan pelayanan dengan fasilitas premium, serta Rehabilitasi Narkoba di dekat Depok dengan program yang terpercaya dan bersertifikat. Jika Anda sedang mencari program rehabilitasi narkoba di Bekasi, tidak perlu jauh-jauh ke Ashefa saja!